“Hey, kau melamun? Kau pasti sedang memikirkan anak baru itu kan?”
“Tidak. Aku hanya sedang berpikir
obat apalagi yang harus kuminum.” Dia mengerutkan dahi. Mengulurkan tangannya
untuk menyentuh dahiku. “Kau tidak panas.”
“Aku memang tidak panas. Siapa yang
bilang aku panas? Aku hanya ingin mengganti obatku. Aku rasa, obat yang
sekarang kurang ampuh,” tukasku.
“Serangan itu masih sering muncul?”