Sabtu, 27 Juli 2013

Nano Nano

            “Siapa yang kau perhatikan dari tadi? Anak baru itukah?” Aku berdeham. “Aku rasa aku pernah melihat orang itu, seperti sudah mengenalnya lama.” Kukaitkan jemariku untuk menopang dagu. Laki-laki itu, aku seperti mengenalnya. Cara dia tertawa, memukul kepala temannya, caranya duduk dengan kaki kanan yang dilipat, tapi siapa–
“Hey, kau melamun? Kau pasti sedang memikirkan anak baru itu kan?”
            “Tidak. Aku hanya sedang berpikir obat apalagi yang harus kuminum.” Dia mengerutkan dahi. Mengulurkan tangannya untuk menyentuh dahiku. “Kau tidak panas.”
            “Aku memang tidak panas. Siapa yang bilang aku panas? Aku hanya ingin mengganti obatku. Aku rasa, obat yang sekarang kurang ampuh,” tukasku.
            “Serangan itu masih sering muncul?”