Brakk.. Satu koper besar berhasil
keluar dari lemari kayu akhirnya. Membongkar semua isi kamar hanya untuk
mencari setumpuk komik yang menurutnya itu amat sangat penting.
“Bawa apa lagi ya?” serunya pada
dirinya sendiri. Memutar pandangannya ke pojok-pojok kamar yang menjelma menjadi
kapal pecah. Seretan kardus besar yang membuyarkan lamunan Gaby sesaat ketika
Vera masuk dan menyaksikan bencana di kamar Gaby.
“Ya Tuhan, Gab, kamu mau pindah
apa mau liburan?” Matanya mengerling heran. Gaby malah tertawa dan terus menge-pack barang-barang bawaannya. “Yang kamu
bawa itu apa? Baju atau komik? Kamu mau pakai baju dari kertas komik?”
“Tenang aja Veraku yang cerewet,
aku bawa koper dua kok. Yang ini pakaian, yang ini komik sama keperluan yang
lain.” Jelasnya sambil menunjuk satu koper besar di atas ranjang.